QSI CERTIFICATION - Kasus vaksin palsu yang marak terjadi di Indonesia jika dilihat dari kacamata sistem tentu ada yang salah dengan sistem tersebut. Kalau dicermati ada beberapa titik proses yang menjadi perhatian pada masalah ini, yaitu:
QSI CERTIFICATION - RACI atau orang mengenalnya sebagai Responsible, Accountable, Consulted, and Informed adalah alat untuk menata bagaimana suatu pekerjaan dilakukan dengan kejelasan siapa yang bertanggungjawab, siapa yang memiliki wewenang, siapa yang diajak diskusi dan siapa yang hanya diberikan informasi.
QSI Certification - Food Sosial adalah bagaimana anda menciptakan kreasi olahan makanan yang dapat “berbicara”. Fenomena food sosial dikalangan masyarakat indonesia dilakukan dengan berbagai alasan ada yang ingin menunjukan ‘pamer’ terhadap tempat makan tertentu, ada juga ingin berbagi rasa, atau ada juga yang ingin menceritakan pengalaman makan di tempat itu.
QSI Certification - Pengertian halal adalah diijinkan dalam mengonsumsi makanan atau minuman, dengan klasifikasi halal zatnya, halal cara prosesnya, halal cara penyembelihan hewannya, dan halal cara memperolehnya. Sertifikat halal adalah pengakuan dari pihak ketiga (dalam hal ini MUI, Majelis Ulama Indonesia untuk Indonesia) terhadap produsen makanan atau minuman.
QSI Certification - Persyaratan pasca pemeriksaaan atau post examination menjadi mandatory di sistem management laboratorium medis ISO 15189 :2012 untuk diimplementasi. Hal yang menarik dari persyaratan pasca pemeriksaan adalah bagaimana jaminan hasil uji sampel specimen diberikan dari provider laboratorium medis kepada user secara objektif dari berbagai sudut pandang.
QSI Certification - ISO 13485 menjadi persyaratan spesifik untuk standar alat kesehatan dengen beberapa proses pendekatan. Utamanya adalah pemenuhan peraturan dan standard mutu yang aman bagi pengguna alat kesehatan tersebut.
Persyaratan operasional ISO 13485 adalah dapur dari standar alat kesehatan. Kenapa karena selamat persyaratan standar proses management dipenuhi dengan Sistem Manajemen Mutu, sementara standar proses teknis ada di persyaratan operasional.
Beberapa persyaratan tersebut adalah sebagai berikut:
QSI Certification - Sistem berbasis keamanan informasi atau layanan servis manajemen seperti ISO 27001 dan ISO 20000 mensyaratkan adanya mekanisme Disaster Recovery Plan atau Rencana Penanganan Darurat. Istilah untuk ini berbeda-beda. ISO 20000menyebut resolution plan, ada lagi sistem manajemen yang menyebut contingency plan, atau emergency response plan. Prinsipnya sama, yaitu bagaimana organisasi melakukan sebuah perencanaan terhadap keadaan darurat, dalam konteks ini adalah penanganan darurat layanan informasi.
QSI Certification - ISO/TS 16949 adalah seri ISO untuk automotive management system, kerangka dasar dari sistem ini tetap menggunakan ISO 9001 dengan pendekatan proses manufacturing dan spesifik terkait aspek otomotif.
QSI Certification - ISO/TS 16949 adalah seri ISO untuk automotive management system, kerangka dasar dari sistem ini tetap menggunakan ISO 9001 dengan pendekatan proses manufacturing dan spesifik terkait aspek otomotif.
QSI Certification - Misalignment dalam organisasi atau hal-hal yang tidak selaras di dalam suatu organisasi.
Misalignment adalah ketidakselarasan jalannya suatu organisasi. Ketidakselarasan tersebut bermacam-macam, penulis telah mengidentifikasi beberapa aspek yang menyebabkan misalignment dalam organisasi. Apa saja?
QSI Certification - Dalam ISO 9001: 2015 ataupun di dalam sistem manajemen, faktor manusia menjadi basis kesuksesan dan keterpurukan organisasi. Sekarang ini ada sebuah jargon “Mencari karyawan yang sesuai dengan keinginan perusahaan adalah susah”. Faktor pemborosan, human error, delay on delivery, proses produksi terhambat, dan sebagainya diakibatkan oleh proses rekrutmen karyawan yang salah dan tidak sesuai. Sehingga proses rekrutmen adalah gerbang dalam merekrut karyawan anda yang menentukan maju atau mundurnya organisasi.
QSI Certification - Setiap aktivitas kerja pasti memiliki risiko dan dampak, terutama pekerjaan yang bergerak di bidang industri minyak dan gas, sertamining. Pekerjaan yang bergerak di ketiga bidang itu memiliki risiko tinggi (high risk) karena relatif lebih mudah menyebabkan kecelakaan, ledakan, kebakaran, bahaya pencemaran lingkungan, serta dapat menyebabkan setiap karyawan terserang penyakit. Sementara itu, tingkat kecelakaan kerja di Indonesia tergolong tinggi dan cenderung meningkat setiap tahunnya. Peningkatan keselamatan dan kesehatan kerja perlu diupayakan untuk melindungi asethuman capital dan menunjang keunggulan kompetitif bangsa.